KOMPAS.com — Dulu, para pegawai korporat terbiasa membawa dua smartphone: Satu yang terhubung ke jaringan kantor digunakan untuk bekerja, lainnya untuk keperluan pribadi. Kemudian muncullah tren bring your own device (BYOD) yang dalam hal ini perusahaan mengizinkan pegawainya membawa perangkat (smartphone) sendiri.
Akan tetapi, BYOD menimbulkan masalah lain berupa percampuran data pekerjaan dengan hal-hal yang bersifat pribadi. Data korporat terancam keamanannya oleh malware yang bisa saja menghinggapi gadget pegawai, sementara pegawai bisa kehilangan data-data pribadi seperti foto atau musik ketika IT support melakukan remote wipe (penghapusan data dari jauh).
Nah, dengan BlackBerry Balance, ketidaknyamanan di atas bisa dihilangkan. Setidaknya itulah yang dijanjikan oleh BlackBerry lewat platform BlackBerry 10 yang menjadi andalan barunya.
BlackBerry Balance memungkinkan pengguna perangkat BlackBerry 10 memisahkan fungsi smartphone untuk bekerja dan keperluan pribadi. Aplikasi-aplikasi untuk bekerja pun bisa dibedakan.
Data pengguna dalam dua lingkungan ini terpisah dan saling diamankan. Ketika misalnya remote wipe perlu dilakukan, penghapusan hanya akan terjadi pada data yang berhubungan dengan pekerjaan saja, sementara file pribadi tetap tidak tersentuh.
Begitu mengalihkan ponsel ke mode "personal", seorang pegawai pun bisa dengan bebas men-download aplikasi, menggunakan kamera, dan melakukan hal-hal lain tanpa terbatas oleh kebijakan perusahaan.
Cara berpindah antara mode "bekerja" dan "personal" ini dibuat mudah, hanya dengan melakukan satu sapuan ke arah bawah ketika pengguna berada di Application Screen.
Dengan demikian, diharapkan bisa tercipta sebuah lingkungan "seimbang" antara pekerjaan dan keperluan pribadi dalam satu perangkat BlackBerry 10.
Ide pemisahan lingkungan kerja dan pribadi dalam satu perangkat sendiri sama sekali bukan hal baru. Tahun 2010 lalu, operator T-Mobile pernah menerapkan hal serupa bernama myModes di lini produk myTouch miliknya.
VMware dan ARM juga pernah mengemukakan ide menciptakan virtual layer untuk smartphone, tetapi hingga kini belum terwujud.
Sebelum-sebelumnya, pemisahan antara lingkungan kerja dan pribadi tersebut belum pernah diterapkan pada level sistem operasi sebuah perangkat, seperti yang dilakukan BlackBerry dengan BlackBerry Balance.
Nah, solusi tersebut mungkin terdengar menarik untuk kalangan korporat. Apakah yang ditawarkan BlackBerry 10 sudah cukup untuk mengubah tren BYOD dan mengalihkan pengguna dari iPhone dan Android? Tentu itu soal lain.
Terima kasih telah membaca artikel tentang BlackBerry 10 Bisa Hadirkan "Kepribadian" Ganda di blog Segudang Informasi jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.