Francois C, atau yang dikenal dengan Hacker Croll
Remaja asal Prancis, yang diduga bertanggung jawab membobol akun Twitter pribadi milik Presiden AS Barack Obama mengaku dirinya bukanlah hacker. Ia hanya berniat baik mencari kelemahan dari keamanan sebuah jaringan internet.
"Saya melakukan ini hanya karena ingin memperingati mereka, menunjukkan betapa sistem mereka sangat rentan. Saya tidak melakukannya untuk tujuan merusak," ujar remaja berusia 23 tahun yang bernama Francois C, seperti dikutip melalui AFP, Jumat (26/3/2010).
Teknisi komputer yang tidak bekerja ini ditangkap di rumah orang tuanya di wilayah Beaumont, Prancis karena diduga sebagai dalang pembobolan akun Twitter milik Obama dan penyanyi Britney Spears. Remaja dengan sebutan 'Hacker Croll' ini akan menuju pengadilan pada 24 Juni nanti dan terancam hukuman dua tahun penjara jika terbukti bersalah melakukan hacking.
Sebelum membobol ke Twitter, ia mengaku telah lebih dulu membobol akses mailbox milik karyawan perusahaan hanya dengan menebak password. Penebakan password ini hanyalah sebatas kira-kira yang berhasil diprediksi setelah mempelajari halaman facebook, blog dan situs pribadi target.
"Awalnya, semua orang menganggap hal ini hanya lelucon saja, sampai akhirnya Twitter sendiri melontarkan keluhan," ujar Francois.
Ibu Francois sendiri tidak menduga jika anaknya bisa melakukan hal seperti itu, meski ia mengakui anaknya memang sedikit introvert. Menurut sang ibu, Francois memang jarang keluar rumah dan ia menghabiskan waktu hingga 10 jam setiap harinya di dalam kamar, mengutak-atik komputernya, sejak ia mulai mengenal komputer pada usia 14 tahun.
"Saya bukanlah seorang hacker. Saya hanya mirip seperti seorang perompak," ujar Francois.
Ini bukanlah kali pertama Hacker Croll melakukan aksinya. Sebelumnya, pada bulan July lalu, TechCrunch mengaku mendapatkan kiriman 310 data rahasia Twitter dan dokumen milik karyawan dari 'Hacker Croll'. Dokumen tersebut berisi jadwal meeting, kesepakatan kerja sama, project keuangan, kalender, nomor telepon penting, rencana perusahaan, dan informasi lainnya.
Kala itu, pendiri Twitter, Evan Williams menyatakan bahwa dokumen tersebut telah usang dan hacker yang membobol dipastikan tidak sampai mengutak-atik akun pribadi pengguna Twitter.
Pengacara Hacker Croll Jean-Yves Coquillat mengatakan, Francois bukanlah hacker dalam artian yang sebenarnya. Dia hanya orang yang kebetulan masuk ke 'rumah' seseorang yang 'pintu' nya dibiarkan terbuka. (srn)