Temuan ini bertentangan dengan opini publik yang berkembang selama ini, yang menuding negara-negara seperti China menjadi gudang server website bervirus.
AVG menganalisa serangan yang terjadi selama enam bulan terakhir, yang dilaporkan oleh 110 juta pengguna AVG LinkScanner di seluruh dunia. Riset ini mengindikasikan adanya peningkatan jumlah website bervirus yang menyasar kalangan end-user, yaitu fokus mencuri informasi data banking personal, kartu kredit, dan password ke jejaring sosial.
Dilansir Help Net Security, riset ini juga menunjukkan bahwa kode virus bukanlah isu server 'jahat' di negara dengan penegakan hukum yang lemah.
CTO AVG Karel Obluk menyebutkan, kegiatan monitoring terhadap web server aktif di seluruh dunia mengindikasikan bahwa 44 persen server jahat dihosting di AS. Urutan selanjutnya diikuti oleh Jerman dan China, masing-masing dengan persentase hanya lima persen.
Banyak dari website bervirus ini merupakan situs resmi yang dikendalikan oleh hacker untuk melakukan serangan atas nama kepentingan pribadi. Total, terdapat 4.600 server berlokasi di seluruh wilayah AS.
"Hasil studi ini menjernihkan 'mitos' yang menyebutkan bahwa kode virus sebagian besar dihosting di negara-negara dimana hukum e-crime kurang dikembangkan," kata Obluk.
Obluk menjelaskan, riset mereka memperlihatkan bahwa konten virus lebih banyak berasal dari AS ketimbang di Asia atau Eropa Timur. (okezone)
Terima kasih telah membaca artikel tentang Amerika Jadi Saraba Penyebaran Virus Melalui Situs di blog Segudang Informasi jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.